Update Harga Tanah per Meter di Jabodetabek Tahun 2023

2023-10-27 12:47:44

2023-10-27 12:47:44

Banyak pembeli rumah pertama kali percaya bahwa karakteristik fisik sebuah rumah akan meningkatkan nilai properti. Namun pada kenyataannya, struktur fisik properti cenderung terdepresiasi dari waktu ke waktu, sedangkan harga tanah per meter yang ditempatinya biasanya mengalami kenaikan nilai. Sederhananya, harga tanah mengalami peningkatan setiap tahunnya karena jumlahnya yang semakin terbatas. Bumi tidak lagi bisa memproduksi lahan bukan?

Di sisi lain, jumlah penduduk juga terus tumbuh bersamaan dengan permintaan akan tanah. Ini yang mendorong harga tanah per meter naik dari waktu ke waktu. Begitu Anda memahami dampak nilai tanah terhadap apresiasi total, mantra "lokasi, lokasi, lokasi" yang sudah lama dikenal memiliki makna yang lebih besar lagi. Lokasi dalam lingkungan akan mempengaruhi nilai tanah. Artikel di bawah ini akan lebih banyak mengulas soal faktor naiknya harga tanah per meter dan harga median tanah.

  • Faktor Penentu Harga Tanah
  • Faktor Naiknya Harga Tanah Setiap Tahun
  • Median Harga Tanah Per Meter di Indonesia
  • Harga Tanah per Meter Tertinggi di Jabodetabek Tahun 2023
  • Harga Tanah per Meter Terendah di Jabodetabek Tahun 2023

Faktor Penentu Harga Tanah

Investasi properti masih menjadi salah satu ide brilian karena harga tanah terus melonjak setiap tahunnya. Dan ini bisa jadi prospek menguntungkan. Harga tanah memang selalu meningkat dan tak ditentukan oleh faktor tunggal. Di mana pun lokasinya, harga tanah cenderung naik setiap tahun. Berikut ini sejumlah faktor penentu harga tanah.

1. Lokasi Tanah Strategis

Semakin strategis lokasi tanah maka semakin tinggi pula harga jualnya. Misalnya sebidang tanah yang hendak dibeli atau Anda miliki ternyata berada di pusat kota, dekat dari pusat pemerintahan dan pusat bisnis. Belum lagi apabila kualitas lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya mendukung. Seperti tersedianya fasilitas umum dan utilitas umum.

2. Penguasaan Tanah oleh Beberapa Pihak

Pihak-pihak tertentu ini biasanya adalah para pengembang, investor serta kumpulan pemilik modal. Mereka bisa membeli lahan dalam skala ribuan hektare kemudian diolah dan dijual kembali. Dengan begitu mereka bisa meraup keuntungan dua hingga tiga kali lipat berkat penjualan tanah. Semakin banyak pengembang dan investor yang melakukan ini maka harga tanah akan terus meningkat.

3. Meningkatnya Permintaan Properti

Permintaan pembangunan properti terutama perumahan menjadi salah satu faktor penyebab harga tanah meningkat. Saat ini hampir semua jenis rumah diminati masyarakat. Mulai rumah subsidi, rumah tapak, maupun rumah komersial.

Terletak di Kawasan Padat Penduduk

Harga tanah akan cenderung terus meningkat di kawasan padat penduduk. Semakin maju kawasannya maka semakin mahal harga tanahnya. Biasanya juga para pengembang akan berburu tanah di kawasan yang memang padat penduduk karena lebih laku dan mudah saat menjualnya.

Tingginya Biaya Pematangan Lahan

Harga tanah yang melejit terpacu karena rumitnya pengurusan dan perizinan di belakang. Ada biaya-biaya lain yang ikut melekat saat mengurus pematangan lahan. Jadi, Anda bukan hanya harus membayar biaya pembelian tanah saja melainkan ada pula biaya registrasi, sertifikasi hingga perizinan pengembangan di atasnya.

Faktor Naiknya Harga Tanah Setiap Tahun

Tanah juga merupakan salah satu dari sedikit aset yang dapat menawarkan pengembalian lebih tinggi dari tingkat inflasi. Sumber: Istimewa

Tanah merupakan investasi terbesar dalam portofolio setiap keluarga. Sebagian besar dari Anda menginvestasikan jumlah uang maksimum untuk lahan termasuk tanah kavling. Hal ini mengingat fakta bahwa nilai tanah telah meningkat secara eksponensial.

Tanah selalu dianggap sebagai aset yang bermanfaat dalam portofolio investasi seseorang, untuk jangka pendek, maupun jangka panjang. Tanah juga merupakan salah satu dari sedikit aset, yang dapat menawarkan pengembalian yang lebih tinggi dari tingkat inflasi. Setidaknya ada 5 faktor naiknya harga tanah setiap tahun. Apa saja?

1. Hukum Zonasi

Salah satu alasan utama perubahan harga lahan adalah perubahan zonasi lahan. Dulu saat jumlah populasi tidak sebanyak sekarang, banyak lahan dimaksudkan untuk penggunaan pertanian. Lahan pertanian tidak memiliki banyak nilai komersial. Oleh karena itu, harga tanah-tanah ini lebih rendah. Setelah undang-undang zonasi berubah dan tanah diizinkan digunakan untuk tujuan komersial dan juga perumahan, nilai tanah meningkat.

2. Pembangunan Infrastruktur

Pembangunan infrastruktur membutuhkan waktu yang lama. Tahap ini dapat berlangsung selama hampir satu dekade. Namun, jika perubahan terus terlihat, maka harga tanah akan terus meningkat.

3. Konektivitas Tempat Kerja

Saat ini, orang-orang bosan dengan perjalanan panjang. Mereka tidak dibayar untuk waktu perjalanan yang mereka tempuh. Namun, jarak tempuh membuang beberapa jam waktu berharga di siang hari. Akibatnya, kaum milenial lebih memilih tinggal di lokasi yang lebih dekat dengan tempat kerja mereka. Sehingga jika lokasinya dekat dengan tempat kerja, harga tanah pun cenderung mahal.

4. Ramainya Kegiatan Sosial

Lokasi yang menjadi pusat kegiatan sosial contohnya ialah kelas hobi, restoran, pusat perbelanjaan, dan multipleks. Semakin berkembang suatu lokasi, semakin banyak orang ingin tinggal di sana dan harga terus naik.

5. Inflasi Umum

Harga lahan mengalami kenaikan dari tahun ke tahun juga ditengarai karena inflasi suatu negara. Hal tersebut juga didorong oleh naiknya harga bahan baku seperti semen, baja, dan tenaga terampil. Akibatnya, inflasi umum membuat properti lebih mahal.

Median Harga Tanah per Meter di Indonesia

DKI Jakarta memiliki median harga sudah berada di kisaran Rp24 jutaan per meter persegi. Sumber: Istimewa

Median harga tanah per meter di Indonesia bervariasi. Namun untuk wilayah-wilayah kota besar, sudah tentu harganya cukup tinggi. Di DKI Jakarta misalnya, median harga sudah berada di kisaran Rp24 jutaan per meter persegi. Setelah DKI Jakarta, Bali juga memiliki median harga tanah per meter persegi tertinggi yakni Rp17 jutaan per meter persegi.

Sebaliknya, sejumlah wilayah masih memiliki median harga tanah yang cukup rendah. Jambi misalnya, yang masih di kisaran Rp2,5 juta per meter persegi. Sementara Gorontalo, Bangka Belitung, Lampung, Aceh, dan Riau juga masih memiliki median harga tanah Rp4 jutaan.

Berikut ini tabel lengkap median harga tanah per meter persegi di sejumlah wilayah Indonesia secara lengkap. Harga yang dicantumkan adalah median atau harga rata-rata tanah berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q1/2022.

PROVINSI

MEDIAN HARGA TANAH PER METER PERSEGI

Bali

Kisaran Rp17 jutaan per meter persegi

Banten

Kisaran Rp16 jutaan per meter persegi

Bengkulu

Kisaran Rp6 jutaan per meter persegi

DI Yogyakarta

Kisaran Rp7 jutaan per meter persegi

DKI Jakarta

Kisaran Rp24 jutaan per meter persegi

Gorontalo

Kisaran Rp4 jutaan per meter persegi

Jambi

Kisaran Rp2,5 jutaan per meter persegi

Jawa Barat

Kisaran Rp10 jutaan per meter persegi

Jawa Tengah

Kisaran Rp7,5 jutaan per meter persegi

Jawa Timur

Kisaran Rp13 jutaan per meter persegi

Kalimantan Barat

Kisaran Rp6 jutaan per meter persegi

Kalimantan Selatan

Kisaran Rp8 jutaan per meter persegi

Kalimantan Tengah

Kisaran Rp6 jutaan per meter persegi

Kalimantan Timur

Kisaran Rp8 jutaan per meter persegi

Kep. Bangka Belitung

Kisaran Rp4 jutaan per meter persegi

Kep. Riau

Kisaran Rp8 jutaan per meter persegi

Lampung

Kisaran Rp4 jutaan per meter persegi

Maluku

Kisaran Rp8 jutaan per meter persegi

Maluku Utara

Kisaran Rp8 jutaan per meter persegi

Nanggroe Aceh Darussalam

Kisaran Rp4 jutaan per meter persegi

Nusa Tenggara Barat

Kisaran Rp8 jutaan per meter persegi

Nusa Tenggara Timur

Kisaran Rp8 jutaan per meter persegi

Papua

Kisaran Rp10 jutaan per meter persegi

Papua Barat

Kisaran Rp12 jutaan per meter persegi

Riau

Kisaran Rp4 jutaan per meter persegi

Sulawesi Barat

Kisaran Rp6 jutaan per meter persegi

Sulawesi Selatan

Kisaran Rp8 jutaan per meter persegi

Sulawesi Tengah

Kisaran Rp6 jutaan per meter persegi

Sulawesi Tenggara

Kisaran Rp7 jutaan per meter persegi

Sulawesi Utara

Kisaran Rp5 jutaan per meter persegi

Sumatera Barat

Kisaran Rp5 jutaan per meter persegi

Sumatera Selatan

Kisaran Rp6 jutaan per meter persegi

Sumatera Utara

Kisaran Rp5 jutaan per meter persegi

 

SUMBER

https://www.rumah.com/panduan-properti/harga-tanah-per-meter-61750

 

Artikel lainnya

dikembangkan oleh

Infiniti Office, Arcade Business Center 6th Floor Unit 6-03, Jl. Pantai Indah Utara 2 Kav. C1, PIK Penjaringan, Jakarta Utara 14460

meruyaland@gmail.com

Official Lending Partner